Seberapa Mampu Jet Siluman J-20 China?

 
Image result for pesawat tempur j-20 china
 J-20

Pesawat tempur siluman pertama China, Chengdu J-20, “memiliki potensi untuk memberikan China berbagai pilihan pertempuran udara yang sebelumnya tidak dimiliki dan meningkatkan kemampuan proyeksi kekuatan.

Itulah kesimpulan Center for Strategic and International Studies, think tank keamanan yang berbasis di Washington DC sebagaimana dilaporkan Popular Mechanics, Kamis 6 April 2017.

CSIS juga menyimpulkan bahwa pesawat tempur yang pertama diterbangkan pada tahun 2011, bisa masuk layanan paling cepat 2018. Dalam hal ini kesimpulan tersebut berbeda dengan kabar yang beredar bahwa pesawat J-20 sudah masuk layanan meski dalam jumlah yang terbatas.

J-20 mengejutkan dunia pada 2011, ketika China meluncurkan pesawat saat kunjungan kenegaraan Menteri Pertahanan Amerika SErikat Robert Gates. Meskipun saat itu sudah diketahui China sedang membangun jet tempur besar yang dikenal sebagai program J-XX, tetapi tidak ada yang menduga bisa secepat itu. Apalagi kemudian memunculkan jet tempur generasi kelima di mana Amerika satu-satunya yang berhasil mengembangkan teknologi rumit tersebut.

CSIS menilai J-20 sebagai pesawat tempur generasi kelima penuh, yang berarti itu pesawat memiliki teknologi siluman, kecepatan jelajah supersonik, dan avionik sangat terintegrasi sebagai bagian dari kriteria pesawat bisa masuk kelas ini. Pesawat diyakni memiliki berat 34.000 untuk 37.000 kilogram yang berarti sedikit lebih ringan dibandingkan F-22 Raptor Amerika.

Seperti F-22, J-20 ini didukung oleh dua mesin turbofan afterburning. Penempatan mesin J-20 menjadikan suara yang dikeluarkan akan lebih keras didengar dibandingkan Raptor.

Pesawat generasi kelima untuk tetap bisa beroperasi secara siluman  harus menyembunyikan senjata dan bahan bakar di teluk internal dalam fuselages mereka.  J-20 memiliki tiga teluk tersebut, dua untuk rudal udara ke udara yang lebih kecil dan satu teluk besar di perut pesawat  untuk rudal yang lebih besar seperti rudal udara ke darat dan rudal anti-kapal serta rudal udara ke udara yang berukuran besar.

CSIS juga mencatat bahwa  J-20 akan digunakan salah satu dari dua misi yakni pesawat pertempuran udara jarak jauh dan pesawat serangan yang mampu menembus pertahanan udara canggih.

Pesawat besar dan cukup berat ini bisa melakukan keduanya, tetapi penekanan pada karakter siluman di depan dan relatif lebih mudah ketika dipindai oleh radar dari sudut yang berbeda menunjukkan pesawat itu tidak akan mampu dengan baik baik menembus jauh ke dalam wilayah musuh.

Kelemahan paling jelas pada saat ini adalah mesin yang kurang mampu. China awalnya ingin membeli mesin Saturn AL-41F1S untuk J-20. Mesin ini digunakan Rusia untuk mendorong jet tempur Su-35 mereka. Rusia menolak untuk menjual mesin tersebut hingga akhirnya China menghadapi masalah dan harus mengembangkan mesin sendiri yang sejauh ini juga belum terlihat hasilnya.

Salah satu misteri yang kemudian muncul adalah, jika  J-20 adalah pesawat yang menakjubkan, mengapa China masih membeli Su-35? Negara ini membeli 24 Su-35 Flanker-E  dari Rusia yang perannya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan J-20. Ada dugaan China membeli pesawat ini untuk mengambil teknologinya dan dikembangkan sendiri terutama mesin, radar dan kemampuan perang elektronik.

Sumber:jejaktapak.com

Komentar