Setelah TNI AL resmi mengoperasikan kapal tanker KRI Tarakan 905 pada
tahun 2014, rencana pun berlanjut untuk membangun kapal tanker kedua
yang disebut-sebut sebagai KRI Dumai 904. Meski hingga kini sosok KRI
Dumai 904 belum terlihat wujudnya, namun yang menarik ternyata nama “KRI
Dumai” adalah sebuah reinkarnasi dari nama kapal perang TNI AL di masa
lalu. Terkesan tenggelam dalam catatan sejarah, KRI Dumai dengan nomer
lambung 652 punya riwayat panjang sebelum dioperasikan TNI AL. Aslinya
kapal ini adalah jenis destroyer tender dari Shenandoah Class.
Bila Anda ingat nama besar KRI Ratulangi dan KRI Thamrin yang dikenal sebagai kapal tender kapal selam (submarine tender),
maka Shenandoah Class adalah destroyer tender yang berfungsi untuk
mendukung misi logistik pada armada kapal perusak AL AS (US Navy). Dari
10 unit Shenandoah Class yang diproduksi, satu diantaranya yakni USS
Tidewater (AD-31) yang kemudian beralih nama menjadi KRI Dumai. Tidak
usah heran dengan nomer lambung 652 yang disematkan pada KRI Dumai,
pasalnya ada perubahan numbering concept pada kapal perang saat ini, dimana nomer lambung kapal perang 6xx kini ditujukan untuk Satuan Kapal Cepat (Satkat) TNI AL.
USS Tidewater mulai dibangun pada babak akhir Perang Dunia II oleh
galangan Charleston Navy Yard. Peletakan lunas pertama pada November
1944, dan resmi diluncurkan pada 30 Juni 1945. Dan bisa dipastikan kapal
ini tak sempat mencicipi gejolak Perang Dunia II. Namun tak lantas
kiprah USS Tidewater sepi dari operasi, mengingkuti pergerakan armada
kapal perusak, kapal ini banyak melakukan penjelajahan di Atlantik,
Timur Tengah, Asia Tenggara, Karibia hingga Semenjung Korea.
Mengikuti perkembangan zaman, USS Tidewater pada 1962 menjalani overhaul
dan penambahan beberapa perangkat dan fasilitas modern. Daintara
pembangunan deck helikopter pada bagian buritan, sehingga peran
pendukung logistik kapal ini semakin optimal. Kiprahnya berkibar saat
dilibatkan sebagai bagian dari Armada Atlantik. Karir puncak kapal
dengan bobot kosong 11.755 ton ini tatkala dipercaya sebagai flagship
untuk Komandan dari Gugus Tempur (Cruiser-Destroyer Group 4) mulai 10
September hingga 13 November 1970. Selepas tahun 1970, USS Tidewater
sudah di non aktifkan dari kedinasan AL AS.
Punya hakekat sebagai kapal perang, sudah barang tentu KRI Dumai 652 dibelai senjata, meski senjata untuk self defence. Yakni terdiri dari 2 × single 5″/38 caliber gun mounts,8 × single 40 mm AA gun, dan 12 × single 20 mm AA gun. Meski tak dibekali senjata ofensif tingkat tinggi, unit senjata yang terpasang, khususnya untuk elemen PSU (Penangkis Serangan Udara) bisa dibilang cukup banyak. Bila Anda ingin melihat meriam yang dulu terpasang di KRI Dumai, bisa mendatangi kota Dumai yang menjadikan meriam kaliber 5“/38 sebagai monumen di bundaran masuk kota Dumai.
Monumen meriam KRI Dumai 652 di Kota Dumai.
Spesifikasi KRI Dumai 652:
– Displacement: 11,755 long tons light/16,800 long tons full
– Length: 150 meter
– Beam: 21 meter
– Draft: 8,38 meter
– Propulsion: Steam turbine, single propeller
– Speed: 18 knots (33 km/h)
– Complement: 1017 officers and enlisted
– Armament: 2 × single 5″/38 caliber gun mounts, 8 × single 40 mm AA gun mounts, 12 × single 20 mm AA gun mounts
Sumber:indomiliter.com
Komentar
Posting Komentar