Harga Ch-53K Lebih mahal daripada F-35

Image result for foto ch-35k

CH-35K

Jika CH-53K King Stallion adalah mobil baru, harga yang ditawarkan di brosur adalah US$87,1 juta atau sekitar Rp 1, 2 triliun, tetapi jika ditambah dengan pajak dan lain sebagainya maka harganya akan melesat menjadi US $ 131 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun per helikopter.

Korps Marinir akhirnya berencana untuk membeli 200 CH-53K pada  2029 untuk menggantikan armada CH-53E Super Stallion yang sudah tua.


Awal bulan April 2017, anggota senat  Partai Republik Niki Tsongas menegaskan bahwa harga untuk setiap CH-53K telah menggelembung dari US$ 87.1 juta  menjadi US$ 122 juta per helikopter. Helikopter ini dibangun oleh Sikorsky, anak cperusahaan Lockheed Martin.

“Jika biaya dikalikan  200 ini akan menjadi uang yang sangat banyak,” kata Tsongas sebagaimana dilansir Defense News Selasa 4 April 2017.

“Dan bahkan jika tidak ada pertumbuhan biaya tambahan, tampaknya akan lebih dari US $ 122 juta per pesawat yang berarti lebih mahal dibandingkan  F-35.”

Korps Marinir menjawab bahwa biaya per-unit untuk CH-53K tidak bertambah, tapi  pesawat apapun, yang pertama dibangun akan selalu lebih mahal daripada yang lain karena teknik dan biaya perkakas non-recurring yang dibutuhkan untuk membuat jalur produksi.

“Pertama kali Anda melakukan sesuatu, mungkin Anda tidak begitu baik dalam melakukan hal itu,” kata Kolonel Marinir Henry Vanderborght pada simposium tahunan Sea-Air-Space Senin 3 April 2017.

“Anda mendapatkan lebih baik dari waktu ke waktu. Ada proses perbaikan dengan pesawat setelah pesawat di udara; kita menemukan cara yang lebih efisien untuk melakukan berbagai hal; mungkin ada beberapa perubahan materi yang terjadi selama menjalankan produksi  dan semua  hal jika disatukan memungkinkan biaya  turun dan harga per unit jadi lebih murah“.

Tapi angka US$ 87,1 juta  tidak termasuk biaya tambahan dan pengembangan, kata Vanderborght yang merupakan manajer program helikopter berat Korps Marinir dan Angkatan Laut.

Harga CH-53K US$ 87,1 juta  per unit ini  termasuk US$19,2 miliar (sekitar Rp255 triliun) untuk  biaya pengadaan, termasuk peralatan pendukung, seperti penutup mesin; biaya tenaga kerja,  suku cadang dan biaya lainnya. Fasilitas ini yang digunakan untuk garis produksi pesawat.

Bila menambahkan anggaran penelitian dan pengembangan untuk CH-53K yang mencapai US$ 6,9 miliar (sekitar Rp91,8 triliun),  maka harga total biaya US$26,1 miliar hingga harga masing-masing halikopter mencapai sekitar US$ 131 juta.

Namun, biaya setiap helikopter bisa turun lagi jika ada  penjualan militer asing.  Vanderborght mengatakan  Jerman telah menyatakan minatnya untuk membeli hingga 41 CH-53K.

“Anda menambahkan 25 persen lagi untuk menjalankan produksi Anda, biaya unit produksi turun,” kata Vanderborght.

Sumber:jejaktapak.com

Komentar