Inilah Cara Jepang Menyerang Korea Utara

 
F-2 Jepang

Setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal mereka pada Maret 2017 lalu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis menyatakan pada konferensi  bahwa situasi Korea Utara yang lebih mendesak daripada Iran.

Surat kabar Inggris The Sun juga melaporkan  Jepang sedang mempertimbangkan kemungkinan serangan pre-emptive terhadap Korea Utara.

Sekarang Jepang sedang mempertimbangkan tindakan yang belum pernah dilakukan sejak 75 tahun terakhir. Pertanyaanya bagaimana Jepang akan melakukan serangan ke Korea Utara? Senjata apa yang akan digunakan?

Angkatan Udara Bela Diri Jepang  memiliki 62 pesawat tempur F-2A dan 71 F-4E / RF-4E dalam persediaan.  F-4 adalah pesawat tempur multiperan legendaris  dan masih bisa mengangkut banyak bom, meskipun Jepang akan memerlukan sistem yang terpasang untuk melakukannya.

F-2A  yang merupakan pengembangan dari  F-16 Fighting Falcon akan menjadi pemain utama. Jepang juga memiliki lima pesawat tanker pengisian bahan bakar udara (KC-767 yang pada dasarnya KC-46 dan  satu KC-130H).

Yang menjadi pertanyaan adalah kemampuan Jepang untuk menggunakan  rudal udara ke darat presisi yang akan menjadi kunci sukses serangan ke  Korea Utara. F-2 mampu membawa rudal AGM-65 Maverick dan berbagai bom, dan  Jepang mengembangkan bom dipandu infra merah yang dikenal sebagai GCS-1. Senjata ini didasarkan pada Mk 82 dan M117, tetapi mereka terutama senjata anti-kapal.

Jika menyerang Korea Utara maka kemungkinan Jepang akan bergabung dalam satu tim dengan Korea Selatan.  Jika ini teradi maka Jepang akan memberikan perlindungan udara dengan menggunakan F-15J dan F-2. Jepang juga bisa memberikan dukungan pencarian dan penyelamatan menggunakan operator helikopter seperti Izumo. Sedangkan Korea Selatan akan menggunakan F-15K Eagle dan F-16 untuk meluncurkan serangan darat yang sebenarnya.

Tetapi untuk bisa melakukan serangan ini,  Jepang harus mengubah undang-undang. Jepang juga akan berusaha untuk  memperoleh Munition Joint Direct Attack – bom  dipandu GPS. Rudal seperti JASSM kemungkinan besar juga akan dibeli. Jepang juga bisa dengan mudah membangun sendiri senjata tersebut tetapi dengan kunci mengubah undang-undang. Secara teknologi mereka sudah mampu.

Ketika mereka melakukan serangan sendiri  paling mungkin kita akan melihat F-2 membentuk sebagian besar dari paket serangan. Pasukan Maritim Bela Diri Jepang mungkin akan mencoba untuk memukul pertahanan udara dengan rudal Tomahawk   yang dibawa oleh Destroyer Kelas  Kongo dan Atago yang memiliki banyak kemiripan dengan perusak kelas Arleigh Burke, dan menggunakan sistem vertikal universal Mk 41.

Kemudian, F-2 akan masuk, mencoba untuk menggunakan JDAM untuk memukul fasilitas peluncuran. Sementara F-15J dengan kemampuan superiotas udaranya akan menjadi pelindung meski dengan kemampuan udara Korea Utara yang lemah, jet tempur superioritas udara tidak akan menjadi begitu berguna.

Ini akan menjadi momen bagi dunia untuk menahan napas. Kim Jong Un menjadi orang yang dianggap paling labil  di dunia, dan tidak ada yang tahu apa yang akan orang ini lakukan selanjutnya.

Komentar