Textron Airland Scorpion
Saat ini gaya peperangan amat berubah jika dibanding saat masa Perang
Dingin. Pertempuran terbuka kemungkinannya juga kecil, lebih banyak
pertempuran dalam sekala rendah. Hal mendasar seperti inilah yang
menjadikan dua perusahan besar bergabung untuk menciptakan sebuah
pesawat tempur yang unggul dalam pertempuran terbatas.
Airland yang merupakan pemain baru pabrikan pesawat jeli melihat pasar
ini. Mereka melihat, calon pembeli potensial mulai berhitung masalah
harga dan biaya perawatan sebuah pesawat tempur.
Guna mewujudkan impiannya, pihak Airland yang belum memiliki jam terbang
dalam pembuatan pesawat kemudian menggandeng Textron yang sudah sukses
mengembangkan beragam jenis helikopter bersama Bell.
David Sylvertre, juru bicara Textron pernah mengatakan, pihaknya ingin
membuat pesawat tempur dengan biaya murah. Textron tertarik, maka
meleburlah kedua pabrikan menjadi AirLand Textron Scorpion. Nama akhir
dari perusaan ini merupakan produk yang akan mereka buat.
Konsep pembuatan pesawat tempur berbiaya murah mulai terpikirkan sejak
berlangsungnya Perang Teluk, ketika pesawat sekelas F-16 dinilai terlalu
boros jika hanya ditugaskan untuk menjatuhkan bom.
Mereka mulai mengerjakan Airland Textron Scorpion antara April dan
September 2012, dengan mengunakan fasilitas milik Cessna di Wichita,
Kansas. Proyek ini dikerjakan secara diam-diam dan rahasia.
Untuk menjaga kerahasiaan maka proyek ini diberi kode SCV-12-1, sebuah
kode yang amat tidak umum di kalangan AU AS. Namun para pekerja yang
terlibat dalam proyek ini lebih senang dengan menyebutnya The Project.
Tidak seperti proyek pembuatan sebuah pesawat tempur yang
melibatkan banyak pihak. Proyek AirLand Textron Scorpion hanya
melibatkan sekitar 200 orang dengan jumlah insinyur sebanyak 120 orang,
diambil dari Cessna, Textron, dan Bell Helicopter. Sedangkan pihak
AirLand yang belum berpengalaman dalam rancang bangun pesawat, lebih
banyak mengurusi manajemennya.
Desain awal dari AirLand Textron Scorpion dibuat sebanyak 12
konfigurasi. Setelah dikaji kemudian dipilih empat. Akhirnya terpilih
bahwa pesawat ini akan mengunakan dua mesin dan diawaki oleh dua orang.
Purwarupa AirLand Textron Scorpion mulai digarap pada Mei 2012 dengan
menggunakan fasilitas yang dimiliki Cessna. Pengerjaanya
dikonsentrasikan hanya dalam satu bangunan saja, demi menjaga
kerahasiahan proyek.
Untuk penghematan biaya, pihak Textron Airland menggunakan semua
komponen yang dimiliki Cessna. Mulai dari perangkat lunak hingga keras.
Mereka juga tidak berencana akan membuat banyak prototipe dari Scorpion.
Pada 25 November 2013, prototipe pesawat sudah melakukan pre-flight taxi
alias jalan-jalan di landasan pacu sambil menguji peralatan pada
pesawat. Terbang perdananya dilaksanakan pada 12 Desember 2013 pukul
09.10 dengan pilot Dale Hinson dan mendarat pukul 10.30.
Saat itu mesin yang dipilih adalah Honeywell TFE731 turbofans, yang mampu menghasilkan tenaga dorong (thrust) 3.600 kg.
Karena sejak awal Airland Textron Scorpion diworo-woro sebagai pesawat
murah tapi andal, maka mereka tidak menggunakan teknologi fly-by-wire.
Seluruh badan pesawat juga menggunakan bahan komposit yang mampu
bertahan selama 20.000 jam. Bagian kokpit Scorpion menggunakan tipe
flat-panel displays agar terlihat tidak ketinggalan zaman.
Pada 9 April 2014, Airland Textron Scorpion pesawat ini sudah
mengantongi 50 jam terbang dari 26 kali penerbangan dan melakukan
penerbangan pada ketinggian 9.100 meter (30.000 kaki). Sedangkan
kecepatan yang diuji mencapai 800 km/jam.
Sejumlah pengamat melihat Scorpion dengan optimis. Pesawat ini bisa
dijual dengan harga cukup murah (sekitar 20 juta dolar AS pada 2013) dan
biaya per jam terbangnya hanya 2.200 dolar AS. Bandingkan dengan F-16
yang bisa mencapai 24.899 dolar AS.
Dari segi penjualannya tentu tidak mudah. Salah satu yang menjadi hambatannya adalah jika AS sendiri tidak menggunakannya.
Pihak pabrikan tetap optimis bahkan mereka menargetkan sekitar 2.000
Airland Textron Scorpion akan laku terjual. Harzan DJ/Remigius S.
Spesifikasi Textron Airland Scorpion :
- Awak: 2
- Panjang: 13,26 m
- Panjang sayap: 14,43 m
- Tinggi: 4,3 m
- Mesin: 2x Honeywell TFE731
- Kapasitas bahan bakar: 2.722 kg
- Kecepatan maksimum: 833 km/jam
Komentar
Posting Komentar