Menhan Malaysia: “Rafale dan Typhoon Tak Masuk Daftar Kompetisi MRCA”

Sebuah jet tempur Rafale dalam pameran LIMA 2017 di Langkawai, Malaysia
Menteri Pertahanan Malaysia Hishamuddin Hussain telah menepis laporan bahwa Dassault Rafale dan Eurofighter Typhoon telah terpilih dalam daftar untuk memenuhi kebutuhan Pesawat Tempur Multiperan (MRCA – Multirole Combat Aircraft) Angkatan Udara Malaysia (TUDM), seperti dilansir dari Defense World.
Ketika ditanya apakah pihaknya akan menetapkan Eurofighter Typhoon dari BAE Systems atau Rafale dari Dassault Aviation, ia mengatakan bahwa Boeing F/A-18E/F Super Hornet dan Saab Gripen “saat ini masih berjalan”.
Sebagaimana dikutip oleh media setempat, The Star yang menyebutkan bahwa Menteri Pertahanan Malaysia telah membuat sebuah komentar dalam konferensi pers penutupan pameran Langkawi International Maritime & Aerospace (LIMA).
Pernyataan Menhan Malaysia datang di tengah spekulasi yang beredar bahwa kompetisi pengadaan jet tempur multiperan yang telah berusia empat tahun telah dipersempit kepada jet tempur buatan Perancis dan Eropa.
Kehadiran SAAB dan Boeing pada acara LIMA 2017 dimana mereka berbicara tentang manfaat relatif dari masing-masing jet tempur lebih lanjut yanng dikonsolidasikan dalam sudut pandah bahwa mereka saat ini masih berjalan.
Dassault Aviation dan BAE Systems, perusahaan terkemuka yang memproduksi Rafale dan Eurofighter masing-masing berkompetisi dan paling aktif dalam hal visibilitas dan PR.
Perwakilan dari Dassault tampak menyerahkan paket hadiah Rafale kepada siapa pun yang memakai seragam militer Malaysia. Rafale juga membawa Sekjen Perbendaraan Negara Dr. Mohd Irwan Serigar Abdullah untuk naik di pesawat dua kursi tersebut. Abdullah kemudian mengatakan kepada media, “Ini adalah pertama kalinya saya menaiki jet tempur dan itu adalah suatu pengalaman yang sangat menyenangkan”.
Mendukung pesawat tersebut, dia mengatakan bahwa Dassault Rafale memiliki kualitas jet tempur modern, yang dilengkapi dengan teknologi terbaru yang membuatnya menjadi platform yang sangat mampu menangani peran udara-ke-udara dan udara-ke-darat.
“Saya berharap Kementerian Pertahanan [Malaysia] akan serius mempertimbangkan untuk mendapatkan pesawat tempur di masa yang akan datang”, katanya seperti dikutip oleh New Straits Times.
Eurofighter dilain pihak memiliki sebuah pesawat tempur pada layar statis dan audio visual serta menghadirkan simulator pada stannya saat perwakilan mereka mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Inggris karena telah membawa Typhoon ke Kuala Lumpur.

Komentar